Senin, 15 Oktober 2012

Our New Little Nickname

Mari mengisi lagi, takut kosong karena kegiatan dan kelelahan yang berkepanjangan.

Sedikit lupa kapan ketika kita memulainya. Kapan pastinya kita bilang yes, we're on the same boat. Namun waktu bukanlah yang jadi patokan, hanya saja begitu takjub ketika Allah benar-benar mengabulkan impian asal impian yang hanya terucap sekilas dulu. 

Noona ingin menikah muda. And fioallllaa.... We finally almost at it. 23rd, it's a young age one that I ever dream'ed to get my new little nickname. Benar-benar tidak mudah dan terlalu bertubi-tubi malah. Kita melewati masa2 close friend dengan lumayan lempeng karena memang kita bukan pasangan alay yang kemana2 nempel. Kita mandiri dan bahkan terlalu mandiri malah. 

Yeah, Thanks God, terimakasih ya Allah. Apapun itu Noona menerima nya dan harus menerimanya. Bersyukur diberikan dia seorang calon pasangan yang diam namun peka akan ilmu dan bahkan sangat menjunjung tinggi keberadaan wanita nya (IBU). semua yang Noona inginkan telah Engkau beri. 

Noona bisa mengerti akan rasa yang Engkau maksud. Bahkan Noona merasa meradang ketika dia sakit, menangis ketika dia harus menahan rasa kesalnya, seketika mengalah agar dia bisa ikut menjadi dewasa bersama-sama. Ketika orang2 bertanya apakah sudah siap?. Bagi Noona kata itu terlalu gampang ditafsirkan. Sampai kapan pun jawaban siap tidaknya tidak akan terjawab karena semua pembuktian akan ada jauh kedepan yang kita tidak tau. Keutamaan adalah memaksa diri untuk menjadi siap dengan mengucap Bismillah Noona melangkah melewati satu lagi stage yang merupakan lagi-lagi awal sebuah dunia tambahan yang baru.

Noona hanya ingin bisa menjadi seperti Ayah yang selalu taat terhadap keluarganya sehingga semua family merasa kurang ketika ayah tidak ada. Noona ingin menjadi seperti mamah yang selalu menjadi kesayngan nenek (ibu ayah) bukan karena mamah rajin, namun karena bakti mamah kepada nenek. Nenek selalu bilang "betapa beruntung nya saya memiliki anak menantu seperti mamah mu". Sangat ingin mendengar ucapan itu someday.

Ingin menjadi seperti para tante2 ku tersayang yang tidak pernah lelah dengan cobaan hidup mereka yang begitu berat. Selalu menanti kepulangan Noona, keponakannya yang berada jauh dari mereka. Selalu menyiapkan masakan favourite Noona ketika Noona pulang. Woow tak terlukis kasih sayang mereka.

Bagi Noona, mereka lah hidup dan kehidupan Noona. Pada mulanya Noona tidak peduli apapun selain kebahagiaan mereka. Namun Allah kasih Kamu sebagai pelengkap nya. 

Kita berbeda, sangat berbeda. Namun tujuan kita sama, mendapatkan ending dan membuat nya berarti dan barokah lahir bathin, dunia akhirat. Kita sama2 tau jika hati kita hanya ingin satu hal, membawa orang2 yang kita sayangi menuju syurga Nya. 

Berjuta juta kali rasa takut dan was2 menyerang ku bahkan saat menulis halaman ini pun rasa itu masih ada. 

*Tau gak, kamu selalu tanya. Kok diem? (ketika di atas motor kita jalan). Noona senang memandang wajah kamu. Kamu tau jawabannya? Noona takut someday kamu pergi lebih dulu dari Noona. Sangat takut. 

Karena nya Noona selalu berusaha sebaik mungkin ingin melihat senyum kamu. Noona hanya ingin menjaga dan merawat titipan Allah yang berupa kamu sebaik mungkin. Bantu Noona ya....

Dear You,

Doaku tidak pernah berubah dari dulu. Buatlah orangtuaku bangga atas titipan Allah yang berupa Noona dan adik Noona. Biarkan dan berikan Noona jalan agar bisa terus membahagiakan mereka. Jangan ambil mereka jikalau mereka belum merasa puas akan kebahagiaan yang Noona berikan. 
Jagalah selalu mereka dalam limpahan kasih dan sayang Mu.

Doa Noona pun bertambah seiring hadirnya kamu. Hanya ingin agar Allah selalu mengabulkan semua impian kamu, 

Ya, kamu, kamu yang berkata bahwa my mother is everything and you are the most important. You always put your mother first and I admire you. You are the one who will guide me, no, kita lebih senang jika kamu yang mempin jalan namun berjalan bersisian bersama. 

Kamu yang selalu membuat Noona jengkel, marah, sedih, senyap, senyum, silly, dan semuanya. 
Kamu yang selalu penuh dengan ide2 aneh nan menakjubkan. Kamu yang mau berubah dan ikut berubah from nothing to be something. 
Kamu yang membuka pintu kegagalan otak Noona yang biasa kita sebut sebagai kegaptekan. Thanks.


Ketika terima kasih pun belum cukup. Namun Noona hanya punya itu. Terimakasih telah bersusah payah sabar. Terimakasih atas pengertian, doa, dan tenaga serta usaha yang kamu kasih untuk menunjukkan bahwa we are really on the same boat. 

Waiting patiently to get our Little nickname as "husband" and "wife". Finally, you are the one, my close friend who will stand beside me on the aisle. 

You, Kamu, wahai yang bernama _' MUHAMMAD NURRUL KAHFI '_.

Mari kita buat denah, peta, gambar dan warna dalam karton kehidupan kita yang terbaru.

You, My everlasting partner.

Masih menghitung Maju

Okhay pemirsah, stop calling me Nona. Baru liat ada blog lain juga yg memanggil nona, takut dikira plagiat.
Baiklah dengan segenap jiwa raga dan tumpah darah memutuskan memanggil ku "Noona". Yup bahasa minjem dari negeri ginseng. Kenapa harus noona. Karena noona lahir 3 hari lebih cepat dari si "kamu". Walaupun seluruh dunia akan bilang noona tetap lebih muda dari kamu tapi noona tetap bangga bisa lahir nyolong start.

Mari kita menyusun isi pensieve yg lumayan berantakan menjadi lebih berantakan lagi.*hihihi*

#Noona pecinta travelling, but seriously, noona gak pernah jalan-jalan nih. Nungguin kamu aja yah, biar jalan-jalan nya bisa menggila dan romantis kayak di pilem2 india. *tentunya kalo kita udah halal* *kedip2*

# Noona sedikit dan seketika takjub ketika kamu bilang "jadi batu ajah". Lho? Iya, kamu bilang apa2 sakit ya udah jadi batu aja biar mingkem. Hahahahahahaha lucu bangedd taukk.

# Tau kan kalo noona ini biasa apa2 sendiri. Dan wahai kamu doharap maklum ya kalo noona sering ngacir ato gak ilang sendiri ditelan kesibukkan. Sesungguhnya Noona ini hanya orang yg tidak bisa diam. *modus*

# "Get Real". Thanks telah memperkenalkan Noona dgn kata itu. Hidup jadi lebih lempeng selain memakai mantra "Manjadda wajadda". yeay Get Real in every single breath.

# Tidak pernah sekalipun kita tidak mencela layaknya anak kecil. Noona suka itu. Hanya dengan begitu temper kita terasah.

# Noona suka ketika kamu cemburu namun hate it ketika kamu membabi buta ketika menumpahkannya. Noona never allow it coz noona will give you worse feed back. So, please don't. It will be so hard for me.

Okeh kamu kita lanjut kehalaman berikutnya. C.....u....


*best Regards....

Senin, 08 Oktober 2012

Menghitung Maju--Mengingat Mundur

Jika banyak orang akan bilang 'mari hitung mundur', maka Nona akan bilang 'yuk hitung maju' dan mari kita hitung mundur tentang percakapan-percakapan kita. Yang terucap dan khususnya yang tidak atau belum terucap. 

Masih ingat gak kita sering banget bilang "Terserah" atau "Barang aja" tuh kata nempel banget ya di otak. Entah gak kreatif atau malas mikir jadi kita sering banget pake kata itu kalo ditanya "mau kemana? mau makan apa? trus kita ngapain?. Terkadang kata ituh annoying bangeddd. 

Yang sering kita ucap gak kehitung deh dan gak ketolong deh kalo ditulis. 

#Kamu tau gak kalo kamu ituh lebih talkative dari siapapun. Talkative ketika kita cuma ngobrol berdua. Sisanya cuma kamu habisin buat diem, senyum, dan main gadget sepuasnya.

#Ketika naik motor bedua kamu sering bilang; "Kenapa senyum-senyum sendiri?". Saat itu pasti Nona cuma bilang "gak". kamu tau gak kalo Nona seneng bisa jalan sama kamu. frekuensi kita buat tuker ilmu tuh langka sih makanya Nona seneng kamu pulang dan kita jalan lagi. 

#Nona gak suka banged kalo ketika kamu doyan main gadget tapi gak mau ajarin Nona juga. Kan tau kalo Nona yg saru ini Spesies katro yg luar biasa. Namun terimakasih karena kamu gak pernah bosan dengan penyakit katro dan gaptek itu. Nona suka itu.

#Maaf kalo nona sering gak romantis sama kamu. Nona suka ketika muka kamu mesem-mesem bete ketika momen indah kita cuma dilalui dengan saling sindir dan saling ejek. Mianhe... Gomawo...

#Selalu khawatir dengan perkembangan mu. Takut kalo kamu kesepian malah suka ngelantur kalo ngelakuin sesuatu. Kalo terluka ato jatuh takut kamu gak mau berobat. Kan kamu takut disuntik. wkwkwk. Nona suka itu biar jadi bahan teruss.

#Gak suka kalo kamu sakit apapun sedikit pun. Hal paling benci ketika jalan-jalan tiba2 mendadak sakit perut lah, sakit kepala, ini lah itu lah. Mau sakit prepare dulu deh, booking dulu hari, tanggal, dan waktunya.

#Nona suka kamu. Kamu kalo ngjakin makan pasti pol-pol an. Nona pasti dipaksa makan habis dengan kalimat rayuan "Mubazir, kasian tar aku gendud kalo makan punya kamu juga". tapi kamu tetep akan memakan bagian nona juga. Sukaa

#Kamu tau gak, Nona sedikit iri sama temen nona yg satu ituh. Dia sering nyamperin pasangannya skalian jalan-jalan plus surprise party. Foto bareng. Sumpah iri banged. Kenapa kita gak kayak merka coba. setelah mikir lama ternyata nemu jawabannya. "Wajah kita original namun gak fotogenic". hehehe. Makanya foto couple kita bisa dihitung pake daun tuh jumlahnya.

#Nona bete kalo kamu suka gak merhatiin kalo nona cerita panjang kali lebar kali tinggi. Nona serius, kamu ogah, Kamu serius nona biasa aja dibilang jahat. Padahal telinga nona telinga kuda jd selalu denger kecuali kamu. Bete plus sebel.

#Sangat tidak suka kalo kamu suka muter-muter kalo ngomong. Apalagi pas berantem. Euhhh. Menyebalkan. Kmu suka bilang nona gak pengertian. Kamu kira Matematika harus pake pengertian. 

Kamu, iya kamu, Nona masih punya banyak yg belum disampaikan. Terima kasih kepada kamu 'My Soon-husband-wanna be'. Nona ini akan selalu memberikan semaksimal mungkin keluhan dan kecerewetannya. 



Memanggilku 'NONA'

Woow... Lumayan lama nih meninggalkan Pensieve inih.

Oke kita mulai lagi gulungan-gulungannya.
Dimulai dengan perginya Paman untuk selama-lamanya. Sedih juga tapi bahagia juga karena beliau pasti jauh lebih bahagia berada disisi Nya. Amin Ya Rabb. Sedih karena pastinya di hari bahagia nona #baca saya, nanti beliau tidak bisa ikiut bahagia bersama-sama. Namun hikmah yang sangat besar adalah bahwa kepergian beliau berhasil dengan sukses mengembalikan keindahan dan keakraban keluarga. 

Nambah satu anggota baru lagi. Selamat nona, engkau menjadi tante untuk pertama kalinya. Selamat datang "Annisa Kapsah". Ponakan baru yang di kasik kak Aris. Gomawo kak. Semoga Nisa selalu sehat, cepet besar ya ponakan.

Semua semakin menyenangkan karena keadaan sudah lebih baik. Mama nona bisa kapan saja melenggang pergi kesana kemari naik motor pribadi nya sendiri tanpa harus ngambek-ngambekan nungguin sang pujaan hati menjemput. What a great moment. 

Sering juga nih nona kepikiran rumah. Takut 2 sejoli tu kesepian. Pengen deh ngangkut mereka kemari #Banjarmasin, biar deketan. Tapi males ah abisnya populasi kota ini nanti meledak. wkwkwk.

#Titip rindu buat mereka yah... Pensieve ini sebagian besarnya cuma penuh oleh mereka.

Rabu, 21 Maret 2012

Hai, Adikku...

Hanya agar bisa mengingat nya selalu...

Tidak akan pernah terlupa satu kali pun, ketika bunyi takbir bergema bagi sebagian umat muslim pertanda mereka merayakan 1 Syawal nya. Namun karena ada perbedaan kami sekeluarga masih berpuasa untuk menggenapkan puasa ramadhan yang ke 30. 

Hari masih sangat pagi. Entah kenapa pada hari itu setelah melaksanakan sahur dan sholat subuh, aku sangat ingin tidur di kamar mama dan abah. Begitu pula Abah. Tidak biasanya beliau terlelap setelah sholat subuh dan menyelesaikan tadarus nya. Abah yang selalu mematikan handphone nya ketika akan tidur dan menyalakan nya lagi ketika telah siap beraktivitas pagi. Tapi tidak dengan ku. Non stop selalu aktif. 

Sekitar pukul 7 mungkin, waktu itu sayup-sayup sangat ingin bangun dari tidur dan mendengar dering handphone berbunyi. Di layar tertulis "Amat Tirawan". Segera lah ku angkat dan seketika aku mendengar kata "Kaka Ema, ini Liah,", aku sedikit bingung kenapa Liah yang bicara di handphone nya Amat (kakaknya). aku pun menjawab "Iya ding, kenapa?", Liah menyahut "Kaka, kaka Amat meninggal!!", aku sontak terkesiap "Hah, apa?? maksudnya??". Liah menyahut lagi "Inggih ka, padahakan lawan mama lawan abah pian". Telepon langsung terputus. 

Aku hanya mampu berucap "Innalillahi wa innaillaihi ro' jiun". Otak ku menjadi seolah-olah beku dan tidak stabil. Berharap ada yang salah dengan telinga ku. Aku langsung berlari ke dapur untuk mencari mama kemudian mama yang membangun kan Abah. Abah masih tidak percaya kemudian mengaktifkan handphone beliau untuk menelpon orang tua Amat dan segeralah kami sadar semua itu nyata.

"Ahmad Djailani", adalah anak angkat abah yang sedari kecil sudah memanggil Abah dengan sebutan abah dan mama dengan sebutan mama. tak ada satu cela pun tentang diri nya. tidak sekali waktu pun tidak memberi salam, tidak ada suatu masa di mana dia tidak tersenyum dan menyapa ku saudara angkat nya. Amat yang usia nya hanya satu tahun di bawah ku harus pergi dengan izin Nya. Amat seorang tulang punggung keluarganya. Amat si tinggi besar, putih tampan, ramah dan baik hati. 

Sedikit demi sedikit rasa sakit itu muncul. Segeralah aku sekeluarga pergi melayat ke rumah almarhum. Semakin dekat semakin ada rasa sakit luar biasa yang kurasakan. rasa sesak di dada membuat ku hampir tidak bisa bernafas. Untung mama mengingatkan kalau ini adalah puasa terakhir kami di bulan ramadhan ini dan tetap harus menjaga emosi. 

Tiba di rumah almarhum, seketika ayah dan ibu kandung Amat melihat kami, Ibu nya langsung seketika tumbang dipelukan mama dan menangis pilu. Mama pun tidak kuasa menahan air matanya yang sedari tadi ditahannya. Masih kuingat jelas kata-kata ibu Amat "Ulun kada rela anak ulun kaya ini, dunia akhirat kada rela". Mama pun bingung, jelas mama pun sangat tidak rela ketika anak angkat nya pergi begitu saja, namun ketika kulihat dan menganggukkan kepala mama berkata "Ikhlaskan, sama ja, inya anakku jua, hati ku gin sakit jua, ikhlas, insya Allah inya layak di sisi Nya". Kemudian sayup-sayup hanya isak tangis yang ku dengar. Aku, adikku, dan Abah langsung ke depan ,, tepat duduk di ujung kaki almarhum adik angkat ku, adikku duduk di samping kanannya, dan Abah duduk tepet menghadap wajah almarhum. 

Ketika abah membuka penutup wajah adik angkat ku, seketika runtuh lah pertahanan beliau. Tembok yang di bangunnya hancur berkeping-keping. Aku bisa melihat betapa rapuh nya abah saat itu dan sangat jelas kulihat tetesan air mata beliau.Seketika hatiku semakin sakit dan menjadi-jadi. Sangat jelas terlihat betapa hancur hati abah ketika salah satu anaknya pergi menghadap Nya. rasa sakit yang wajar namun tetap sangat pilu. Hati ku sangat sakit ketika melihat abah menyentuh wajah Almarhum kemudian menciumnya.

Tidak ada rasa iri malah aku sangat kehilangan. Rasa sakit bertubu-tubi, melihat mama dan abah menangis menahan sakit di hatinya, sangat sakit hatiku melihat adik angkatku yang sudah terbujur kaku. Sangat ingin berharap semua itu hanya mimpi.

Yang membuat kami merasa sangat sakit hati adalah meninggalnya adik angkat ku itu dengat segala ketidakwajarannya. Malamnya ketika setelah selesai sahur, dia nonton televisi dan kemudian tiba-tiba saja berteriak kesakitan sambil memegang leher nya sambil memanggil ibu nya. Ibunya hanya bisa terisak ketika menceritakan. Almarhum begitu sehat dan tidak punya riwayat penyakit apa pun. Bukan tidak bisa menerima kuasa Allah. Kami menerima, Ikhlas, karena semua milik Nya akan kembali pada Nya. 

Ketidakwajaran tetap saja akan terlihat. Singkat kata penyebabnya adalah "Death Curse",. Pagi itu ketika mendengar kabar meninggalnya Adik angkat ku, kebetulan ada kakak sepupu yang menginap dirumah karena kami akan melaksanakan Lebaran sama-sama. Seketika dia bisa melihat rentetan kejadian. Abah membuktikan nya dengan benar-benar melihat tanda-tanda yang ada di tubuh almarhum dan jelas lah semua itu nyata.

Pantas Ibu nya sangat tidak rela anak kesayangannya pergi dengan cara seperti itu. Namun yang kupahami adalah, bahwasanya semua hal telah tertulis rapi di arsy Nya, ketika daun nya jatuh maka jatuh lah kita, yang membedakan hanyalah alasan dan jalan jatuhnya daun itu. Tidak habis pikir akan ada yang tega melakukan hal seperti itu kepada almarhum. 

Teriring tangis serta doa berharap agar kami diberi keihklasan dan kesabaran dalam ujian puasa terakhir kami. Aku sangat berharap agar adik angkat ku telah berada ditempat paling nyaman di sisi Nya karena daun arsy nya dijatuhkan secara sengaja. Amiin ya Rabb. 

Sangat banyak kata yang tak terucap untukmu adikku. Periang, selalu mengucap salam dan sapa, rendah hati. 21 tahun kita kenal tidak ada satu cela pun tentang mu. Karena mu aku bisa meneteskan air mata ketika kau pergi ke tempat peristirahatan mu. Aku yang selalu pelit air mata malah menjadi yang terdepan saat melihat kau pergi. rasa sesak di dada ku masih bisa ku ingat. Namun, aku ikhlas, sangat ikhlas engkau pergi. Aku tidak pernah merasa kehilangan mu, karena Kamu tidak pernah pergi dari hati kami. Adik angkat hanya sebuah predikat namun tetap saja kau sama seperti Birin, adikku, ya.. adikku. Apapun dan bagaimanapun dan dengancara apapun kau pergi, tetap saja kami ikhlas. 

Tahuklah engkau bahwa abah sangat menyayangi mu. Sampai sekarang beliau  masih menyimpan foto mu erat di dompet nya. Beliau sangat sayang padamu adikku. Kakak dan birin tidak iri namun kami bahagia karena bisa mengenal dan memiliki saudara seperti mu.

Kakak hanya ingin menjaga nama mu di sini, di space ini. Hanya bisa mengungkap semua rasa di space ini. Terima Kasih adikku. We Love You.. Forever.




Selasa, 21 Februari 2012

Tidak Beraturan -_-

Wow..Long time no see
Lebih tepatnya lagi "galau" kalee.. wkwkwk ngikut bahasa jaman sekarang getoo..

Entah sudah yang keberapa juta kalinya ketika berfikir bahwa semua ini kok seperti jalan di tempat (kayak status fb guweh), serasa gak ada perubahan dan gak ada yang maju. Tetap aja biasaaaaa banget. Heran, apa yak ganjelannya?? bingung juga. Pernah suatu kali mendengar orang berkata hiduplah berdasarkan aturan yang engkau tetapkan maka hidup mu akan berketeraturan. Saat itu saya cuma bisa senyummmm. Dan seketika berfikir, 'andai aja engkau tau kalo hidup elo itu terlalu biasa ketika didalamnya cuma ada peraturan dan elo.It's so simple. Andai anda tau kalo ada istilah "what U see is not really what U see". Andai aja anda tahu bahwa ada sebagian orang yang mau tidak mau harus disobey rules hidupnya karena keadaan yang tidak bisa di ganggu gugat. Semacam 'VONIS' (bukan penyakit). It looks like something yang gak bisa terjamah secara kata. 

It happened to me. Entah memikirkan untuk yang keberapa juta kali nya kah sudah. Namun tetap saja harus bersyukur karena telah diberi kesempatan oleh Allah untuk menginjak hal-hal diluar batas rule hidup aku. kadang merasa lebih sedikit itu wajar, ketika ada hal yang tidak mungkin terjamah secara nyata oleh orang-orang dan bahkan ketika membicarakannya akan menjadi tabu atau bahkan akan di klaim sebagai penyombongan diri dan saya diberi sedikit lubang kecil untuk mengetahui nya. Sedikit lubang kecil inilah yang saya anggap sebagai cambuk untuk tetap humble dan hanya bisa senyum saja ketika ada pembicaraan yang bersinggungan ataupun ada hal yang sedikit ekstrim mengarah kesana. Kadang juga ada rasa bete dan sangat ingin membuka mulut untuk menyela hal yang sebenarnya (bukan salah) dan sangat ingin berargumen tentang nya. Namun balik lagi itu belum mungkin karena pasti akan di anggap sotoy (baca:sok teuu).

Berat memang namun hanya berusaha enjoy. Dan bagian yang ini hanya dianggap hal yang menarik karena dengan begitu bisa tau 'oh ni orang begini, oh dia ternyata gitu, dsb'. ini kok rada ngaco sih,, sutra lah yang penting lanjuttt.

Bahkan kadang bingung harus bagaimana sih baru benar dalam menjalani hidup ini. Ini badan terlalu kecil buat menampung semua nya dan tidak mungkin tidak di tampung karena saya merasa tidak ada yang mau menampung nya. Kayak berteman; ketika ada temen yang berselisih, maka temen yang lain memilih bungkam dan tidak ikut-ikutan agar terlihat baik untuk kedua belah pihak padahal lebih baik dia memihak salah satunya yang memang benar agar si salah bisa insyaf dan mengakui kesalahnnya. Sama seperti itu kadang entah kenapa aku berfikir mereka hanya ngasih 10% buat yang tertinggal. Kenapa? bukan kah kita sama? we are family. Akhirnya muncul juga tuh kata FAMILY. hehehehe

Rasa galau ini semakin menjadi-jadi dengan opname nya paman di RS KOTABARU. Get well soon uncle. I wanna see u on my best day when I put my self into a new line which give me a huge hard and colorful destiny inside. please.. 

Dear God,,
Inget gak kalo dari dulu permintaan saya selalu sama setiap malam nya. Intinya tidak pernah berubah dan sekali lagi hanya melantunkan saja... siapapun, dimana pun dia dan ataupun mereka yang menyayangi ku maka buatlah hidup nya berkah dan bahgiakanlah ia dan mereka. sesungguh nya rasa sayang mereka dan rasa suka mereka padaku adalah berkah dan acuan ku mengarungi takdir Mu dengan ikhlas. Mereka lah buku panduan ke-ikhlasan  ku... 


Kamis, 09 Februari 2012

Re-Yu-Ni 2

Yeah,, let's continue wit "Re--Yu--Ni" part 2..
Alhamdulillah semua kegilaan saya tidak terbukti benar-benar. reuni pertama yang dihadiri dengan sungguh-sungguh memang sangat menyenangkan. Melihat dan merasakan hangatnya event dan indahnya venue, hmmm banyak cerita yang benar-benar mengagumkan. Benar-benar takjub dengan semuanya, si Ncus lah hamil 8 bulan; calon tante lagi neh, heni lah yang tetap nyablak, atus yang tetep bertahan dengan ke-Loading-an nya (wkwkwk), kakak kelas yang dulunya preman sekarang tampil cantik nan aduhay, ada yang jalan ma suami nya orang lah, wow pokoknya macem-macem dan masem-masem. Namun dari situ belajar banyak sekali. Bahwa tidak selalu keanehan di otak saya berbanding lurus dengan realita (Alhamdulillah). Bahwa benar sekali kehidupan itu berkembang. Walaupun ada yang balik ke past tapi tetep aja mereka menjalani nya dengan keadaan yang sekarang, tidak ada yang stuck in the middle or in the past. Bahwa tidak semua hal akan tetap atau selalu sama, so jangan heran jika pas reunian ada yang tadinya talkative malah jadi silent dan atau sebaliknya. 
The most important thing is we shared everything, we gathered together no matter which batch you are.Dan tentunya semakin banyak teman-teman yang memulai kehidupan baru selain sebagai seorang anak, bekerja, tentunya mereka menjadi istri, suami, ibu, ayah. Then,, of course i will come to that stage. just wait for the correct time.
Last but not least, I was very happy to come to the real reunion. thanks for the committee, teachers, students, alumnus. I'm so happy and proud to be a part of you; SMADA Kotabaru.